Sore lalu, sekitar pukul 18.20 WIB saya tiba di depan JKT48 Theater. Karena terlambat, akibat mencari ATM hilang, saya tentu saja tidak dapat menukar tiket lagi. Lalu saya bertanya kepada seorang satpam (sebut saja Satpam A), apakah ada kemungkinan saya dapat menukar tiket lagi. Dan satpam tersebut menjawab "Bisa, setelah Bingo mas dapat menukar tiket lagi." Oleh karena itu, saya segera menyingkir dari antrian Bingo karena tidak ingin menggangu calon penonton lain yang akan mengantri bingo.
Setelah antrian Bingo selesai, saya tidak melihat Satpam A, kemungkinan bertugas di dalam. Saya melihat Satpam B dan lalu saya bertanya "Apakah boleh yang telat menukar tiket , untuk menukar tiket setelah Bingo?". Dan jawaban yang saya terima cukup ketus "Tidak bisa, setelah WL". Nampaknya tidak ada kesesuaian informasi antara satu pihak dan lainnya. Satpam lain (Satpam C) kemudian meneriakkan "WL no 1-29 agar mengantri". Berduyun-duyun lah para pemilik No. WL untuk masuk. Namun baru sampai antrian no 15, tiket sudah habis. Dan seorang pemilik WL no 8 terpaksa menunggu di depan loket. Selama beberapa waktu kami diberi silent treatment, ketika ingin menanyakan namun tidak ditanggapi.Bahkan Satpam B mendadak keluar dari lobby theater dan tidak muncul lagi, meski dia memegang no Theater dari 16-29 yang tertahan sebelumnya.
Setelah beberapa lama, seorang staf theater berinisial V keluar dan membawa beberapa lembar tiket. Ketika ingin mengecek ulang peserta WL, beberapa orang terpaksa kembali tertahan karena tiket No. WL nya terbawa Satpam B. Namun akhirnya mereka bisa masuk oleh karena masih ada stempel di tangan. Tiket yang tersedia di tangan pun tidak cukup, sehingga sisa dari bingo yang sudah disebutkan tadi pun tidak bisa masuk.
Akhirnya V hanya berkata "maaf ya didalam sudah penuh, ada tamu". Lalu saya dan seseorang yang tiketnya hilang bertanya mengenai nasib kami. Mengingat saya sudah dijanjikan dapat menukar setelah bingo. Namun yang saya dapatkan adalah ucapan "Yeeeee.... itu mah urusan elu."
Baik. Hospitality yang sangat baik. Luar biasa. Bravo.
Saya lalu bertanya ke Satpam C, dan jawabannya sederhana "Tidak Tahu".
Beberapa hal :
1. Apakah dari pihak manajemen theater tidak dapat memberikan informasi yang benar antara satu staf dan yang lainnya? Informasi yang didapat berbeda dari tiap pihak.
2. Saya tidak bermasalah apabila tidak masuk, namun tentu saja "keramah-tamahan" yang ditunjukkan oleh mas V membuat saya bertanya-tanya, apakah begini cara menghadapi fans? Apakah sudah terpatri di setiap otak para staf (dan member mungkin?) bahwa fans mereka itu sampah? Apakah seseorang yang memakai kaos seperti saya kemarin moralnya lebih rendah dari mereka yang pulang kantor memakai kemeja? Is this how JKT48 works?
Entahlah.